Senin, 19 Desember 2016

BIOGRAFI PAMAN




Nama : PILI AHMAD MAHARZI

DOSEN : JALALUDIN,M.Kom


NIM : 161011400110

SHIFT / KELAS : REGULER C / 01 TLPE 002

Mata Kuliah : Kecakapan Antar Personal


SEMESTER : GANJIL 2016 / 2017



Biografi Paman




Paman saya bernama Zulkarnaen, lahir di Bandung pada tanggal 10 Juli 1964. Beliau adalah anak kesatu dari 4 bersaudara dengan 2 saudara laki-laki dan 2 saudara perempuan. Ayah beliau bernama Hamdan, seorang PNS di lingkungan TNI. Ibu beliau bernama E. Jubaedah, seorang ibu rumah tangga. Beliau tinggal dijalan Laksana Cicadas di kota Bandung.


Saat SD, beliau pergi ke sekolah dengan berjalan kaki menempuh jarak 2 km. Meskipun jauh, beliau tetap menjalaninya dengan suka hati. Beliau sangat suka bermain layang-layang.


Saat SMP, beliau bersekolah di SMPN 14 Bandung dan masuk dengan jalur testing. Beliau mempunyai hobi membuat berbagai kerajinan tangan, seperti mengukir sabuk yang terbuat dari kulit, mengukir kayu untuk gantungan baju, dan sebagainya. Beliau mempunyai cita-cita menjadi seorang insinyur karena terinspirasi oleh sang kakak yang waktu itu kuliah di Jurusan Teknik Sipil. Prestasi beliau cukup memuaskan.


Lulus SMP, beliau melanjutkannya ke SMAN 3 Bandung melalui jalur testing. Tidak mudah untuk masuk ke SMAN 3 Bandung, karena saingan di sana memang sangat banyak. Saat SMA, beliau hobi dalam bidang elektronik dan bermain alat musik. Alat musik yang beliau kuasai adalah gitar. Beliau pernah mengikuti Festival Band antar kelas dan berada di posisi gitaris. Beliau memang tidak aktif dalam kegiatan OSIS ataupun pramuka.


Tahun 1982, beliau melanjutkan pendidikannya ke Institut Teknologi Bandung Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Teknik Sipil. Beliau sangat senang karena cita-citanya menjadi insinyur bisa terwujudkan. Beliau belajar dengan giat. Setelah 3 tahun kuliah, beliau masuk ke Sub Jurusan Struktur. Di sana diajarkan tentang bagaimana menghitung dan mendesain struktur suatu bangunan. Sebelum lulus, beliau harus melakukan kerja praktek dengan bekerja di kontraktor sebagai pelaksana pembangunan gedung Perusahaan Umum Telekomunikasi di Bandung. Dengan perjalanan yang cukup rumit, akhirnya beliau lulus pada bulan Oktober tahun 1987.


Menjelang akhir masa kuliahnya, beliau berkenalan dengan bibi saya, Siti Dariati. Beliau kenal dengan bibi saya melalui adik beliau yang merupakan salah satu dari teman bibi saya. Akhirnya mereka berkomitmen untuk menjalin sebuah hubungan.


Setelah lulus kuliah, beliau melamar diberbagai perusahaan, sekitar 5 perusahaan. Akhirnya beliau diterima di PT. Hutama Karya cabang Bandung. Beliau ditugaskan di proyek rehabilitasi saluran irigasi Tarum Barat di Karawang sebagai engineer yang bertugas menghitung biaya proyek. Seminggu sekali beliau pergi ke tempat proyek. Sekitar 5 hari beliau di tempat proyek dan pada akhir minggu pulang ke Bandung. Aktivitas yang melelahkan itu beliau jalani sekitar 1,5 tahun.


Sekitar bulan Juni tahun 1989, beliau selesai dari proyek rehabilitasi saluran irigasi Tarum Barat, beliau diterima di PT. Pupuk Kujang dan menetap di perumahan perusahaan tersebut. Beliau tertarik melamar pekerjaan di perusahaan ini karena sering melewatinya ketika menuju ke tempat proyek di Karawang. Beliau diterima di bagian Biro Rancang Bangun sebagai engineer dengan tugas mendesain struktur bangunan untuk proyek pembangunan Kujang 2.


Pada bulan September tahun 1992, saat beliau masih bekerja di Biro Rancang Bangun, beliau menikah dengan bibi saya, Siti Dariati di Bandung setelah mereka menjalin hubungan selama 5 tahun. Bibi saya ikut tinggal di Cikampek bersama Paman saya. Lalu, pada tahun 1993, lahirlah Ponakan saya atau putri pertama paman dan bibi saya, yang bernama Nursyifa


Tahun 1996, Paman saya pindah ke Dinas Jastek Divisi Konstruksi sebagai kepala bagian yang tugasnya melaksanakan pemeliharaan kawasan, seperti jalan, saluran, pagar dan sebagainya. Setiap minggu diadakan kontrol keadaan kawasan. Selain itu, beliau juga mendapat permintaan perbaikan dari biro terkait. Lalu pada tahun 1997, lahirlah Ponakan Kedua Saya, putri kedua beliau yang bernama Nurashila Dhiyani. Beliau hanya mempunyai 2 putri.

Tahun 2003, beliau dipindahkan tugasnya ke proyek pembangunan Kujang 1 B sebagai engineer sipil. Beliau pernah pergi ke Jepang untuk mengikuti engineering desain. Kegiatan di sana adalah merencenakan desain Kujang 1 B dan mendiskusikannya dengan orang-orang Jepang.


Lalu, pada tahun 2004 beliau ditugaskan menjadi Manager Divisi Konstruksi dengan bagian jasa sipil dan alat-alat konstruksi.  Kemudian pada tahun 2011, nama Divisi Konstruksi berubah nama menjadi Biro Pelayanan Jasa dengan lingkup pekerjaan jasa sipil dan non sipil. Tugas jasa sipil dan jasa-jasa lainnya (sewa menyewa dan perbaikan peralatan baik) beliau yang mengurusinya. Sampai saat ini, beliau masih bekerja menjadi manager Biro Pelayanan Jasa. Beliau dengan senang hati menerima permintaan perbaikan dari pihak-pihak yang terkait. Beliau sangat tekun dalam menjalankan tugasnya.


Sekarang, beliau tinggal bersama bibi saya dan Ponakan Kedua saya, di Perumahan Pupuk Kujang Cikampek. Ponakan  saya yang pertama tinggal bersama nenek dan kakek dari bibi saya di Bandung karena harus kuliah di salah satu perguruan tinggi di sana. Setiap minggu beliau, bibi saya, dan ponakan kedua saya berkunjung ke Bandung untuk melepas rindu kepada ponakan pertama saya dan sanak saudara lain yang ada di sana. Meskipun sudah jauh dari Bandung, tapi paman saya tidak pernah melupakan kedua orang tuanya dan saudara-saudaranya. Beliau rutin mengunjungi kediaman orang tuanya seminggu sekali.


Beliau adalah sosok paman yang sangat penyabar. Beliau jarang sekali marah.  Beliau marah jika anak-anaknya sudah melakukan kesalahan yang fatal.


Beliau mempunyai hobi bermain golf. Golf sering beliau lakukan di akhir minggu. Beliau pernah juara beregu dalam suatu kejuaraan di perusahaannya. Bahkan, beliau pernah mendapatkan hadiah sepeda dari hobinya tersebut. Beliau juga suka menyanyi.


Beliau pintar dalam pelajaran matematika dan itu diturunkan kepada anak-anaknya. Kecerdasan beliau sering memotivasi saya agar bisa menjadi seperti beliau. Selain itu, beliau juga orang yang taat  agama. Saya pernah melihat beliau bangun di malam hari dan melakukan solat malam. Itu semakin memotivasi saya agar bisa menjadi lebih baik lagi.